Title : Wrong Signal
Author : NaRaKim
Genre : romance, friendship
Main Cast : Junhoe [iKON], you
Rating : G
Length : Oneshoot
Author : NaRaKim
Genre : romance, friendship
Main Cast : Junhoe [iKON], you
Rating : G
Length : Oneshoot
Junhoe,
siapa yang tak tahu dia?
siswa SMA Sungkyu yang populer karena ketampanannya. ah...apalagi dia begitu baik dengan semua orang, siapa lagi yang tak menyukainya?. Tatapan matanya, senyumannya mampu melelehkan hati wanita yang melihatnya.
Tapi sayangnya, dia adalah pria brengsekk bagiku.
why?
Junhoe,
aku bertemu dengannya sekitar 1 tahun yang lalu.
"ah"
aku kepakkan tanganku dan kuregangkan jari-jariku karena kesakitan. kulihat tanganku memerah karena telah lama menyeret koper sebesar ini selama beberapa jam. apakah masih jauh lagi?
"yaak"
seorang pria tinggi menyabet koperku,
"yaaa....kau pencuri" pria itu terus membwa koperku, aku yang telah kelelahan tak mampu menyelaraskan langkahku dengannya,
"berhenti..." dia berhenti tiba-tiba dan membalikkan badannya...aku yang tak mampu mengendalikan kecepatan langkahku, menabrak dadanya yang bidang.
"Bukankah kau akan ke SMA Sungkyu?" mendekatkan wajahnya dengan tersenyum
"bagaimana....kau tahu?" melangkah mundur menghindari tatapannya
Dia menatap seragamku, isyarat bahwa dia mengetahuinya dari seragamku.
"aku Junhoe, siswa tahun pertama di SMA Sungkyu" dia mengulurkan tangannya padaku, memperkenalkan diri
"aku..."
"ji Hyun-ssi?"
bagaimana ia tahu namaku sebelum aku memperkenalkan diriku? apakah dia telah mengikutiku sejak tadi? apakah dia stalker?.
apakah, apa yang dikatakan ayah salah?. menurutnya kota ini aman sehingga ia tak perlu mengantarku di hari pertamaku masuk sekolah baru. Deg.....
"Ottokke?"
Dia melirik seragamku, lagi. OH NO,...kurasa kali ini dia menatap........ini memalukan tapi.....dia baru saja menatap dada kiriku.........
Spontan aku langsung menutup tubuhku dengan kedua tanganku, dan kembali melangkah mundur, lagi.....apakah dia orang gila mesum yang hanya mengaku sorang siswa?
'andwae',...Tapi koperku ada disampingnya, apakah dia???
"ah...aniyo...aku bukanlah orang jahat seperti yang kau pikir" dia mencoba mendekatiku, lagi.
" Ji Hyun-ssi, bukankah itu namamu? bukankah itu yang tertulis dalam nametag di seragammu?"
"ah...Mianhe" aku menurunkan tanganku pelan, malu dengan sikap paranoidku sendiri
Junhoe, orang pertama yang aku kenal di sebuah kota yang baru saja aku datangi bersama dengan ayahku. Juga...pria pertama yang menggetarkan hatiku.
"Ji Hyu-ah,.."
Yoo In Ha, teman sekelasku, menepuk pundakku.
"waeyo?"
"ehmmm, apa kau sudah makan siang?, mau makan denganku? aku akan mentraktirmu,...oke?"
" Malhae bwa"
"Malhae, bwo?? apa yang harus aku katakan?"
" Yaaa...aku tahu kau ingin aku melakukan sesuatu untukmu....katakan saja"
" Rupanya kau sudah tahu,....ehmmmm....yogi..."
In ha menyodorkan tas merah kecil padaku
"apa ini? apa ini hadiah untukku?"
" Bisakah kau memberikan ini pada Junhoe?"
"Bworago?..Kenapa kau ingin aku melakukan itu?...berikan saja sendiri"
"JI Hyun-ah...kumohon,,huh"
dengan wajah melasnya, In ha merayuku
"Bukankah ini tentang perasaanmu?, apa tidak sebaiknya kau sendiri yang memberikannya?"
"Aku tak yakin dia akan menerimanya dariku?"
"Lalu, kenapa harus aku?"
" Karena dia adalah temanmu, karena kalian dekat, aku yakin dia akan menerimanya dari tanganmu"
'karena itu pemberian dari tanganku, makanya aku tak yakin dia akan menerimanya' batinku
Asrama SMA Sungkyu berada di lingkungan sekolah SMA Sungkyu. Asrama putri di kanan sekolah dan asrama Putra dikiri sekolah.
"Ji Hyun-ah,..sudah lama menungguku?"
"Kenapa kau lama sekali,....ah...kakiku sudah keram menunggumu disini"
"Mianhae,...penjagaan di asrama semakin diperketat, jadi..."
"Araseo,....Cepatlah kembali, aku hanya ingin memberikan ini padamu"
kusodorkan dengan cepat barang itu pada Junhoe,..
"woooo.........joha,....aku suka, kau adalah wanita yang pantang menyerah rupanya" dia mengacak rambutku seenaknya.
"bwo?"
"dari yang 2 minggu lalu, bukankah ini tembakan yang kedua?huh?" candanya
2 Minggu yang lalu, hari yang membuatku bergairah dengan kalimat yang ia sampaikan lewat pesan sms kepadaku. Dan dihari itu juga, hari yang menghancuran hatiku dengan sebuah kalimat langsung darinya.
"Ji hyun-ah"
aku menoleh pada seorang pria yang telah lama membuatku menunggu seperti biasanya
"wooow,...kau cantik sekali hari ini. ehmmm,....kau juga wangi. Tunggu,...apakah hari ini kita akan kencan?" candanya
"yaaaak,...apa kau sedang mempermainkanku?"
"huh? mempermainkanmu?"
"Kau bilang, hari ini kau ingin menghabiskan waktu bersamaku?. Kau ingin kita pergi ke bioskop, ke taman hiburan dan ke tempat manapun? Hanya kita berdua? Bukankah itu artinya kita akan berkencan?"
"Tunggu..tunggu, apakah kau pikir kita akan berkencan? huh?. Hahaha"
jadi ini bukanlah kencan seperti yang kupikirkan,..Aku tak mampu lagi menatap matanya, hanya menunduk, malu.
"aku memang mengajakmu untuk keluar, karena....ya karena aku ingin kita menghilangkan stress kita setelah melalui ujian kemarin. Apakah itu ajakan untuk kencan?. Lagipula...kita berkencan? Bukankah kita akan menjadi sahabat selamanya?"
Kurasa aku akan baik-baik saja saat dia mengatakan bahwa ini bukanlah kencan. Kupikir akan ada hari yang lebih baik untuk berkencan nantinya. Tapi,..'sahabat selamanya', itu artinya aku tak akan punya kesempatan untuk berkencan dengannya. Menjadi seorang pacar ataupun kekasih, itu tak akan pernah terjadi.
Dihari itu aku baru menyadari, betapa bodohnya aku. Kesalahanku, aku telah salah menilai sikapnya terhadapku. Sikapnya yang selalu baik terhadapku, dimanapun dan kapanpun. Melakukan apapun bersama-sama, hal gila, hal serius dan apapun. Kesalah pahaman ku terhadap sikapnya, bodohnya aku.
Dan hari ini....
"Yaaaak, itu bukan dari ku. Lagian....kenapa kau terus membahas hal itu lagi?"
Aku tak ingin pembicaraan itu berlanjut, dan berlanjut melukai hatiku lagi, tak ingin. Meninggalkannya dari sana adalah pilihan terakhirku, meski sebenarnya aku masih ingin melihatnya, melihat wajahnya dan kekonyolannya.
"Mianhae"
Terkejut, dia menarik lenganku dengan cepat sehingga tubuhku berbalik ke arahnya, wajahku melekat pada dadanya yang bidang. Dan......kedua tangannya memelukku erat.
"Maaf aku terlambat mengatakannya,......Saranghae"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar